Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

25❤️‍🩹

       Di usia 25 tahun aku mulai jatuh cinta lagi, pada sosok pria yang kutemui di usia 18 tahun,  dia adalah kamu. Pada pertemuan pertama di tahun 2017, saat itu kulihat tak ada yang istimewa darimu. Hanya seorang pria berkacamata yang ramah. Anehnya saat itu aku justru menaruh hati pada sosok lain yakni sahabatmu.       Hatiku begitu antusias menyambut kembali perasaan cinta yang bermekaran, setelah lama tandus, dia lupa, seperti apa rasanya cinta?      2019, di usiamu yang ke 22 tahun , kamu sudah pergi jauh dari kehidupanku, melanjutkan hidup, mengejar mimpimu dan aku tidak pernah melihatmu lagi sejak saat itu.        Bertahun-tahun setelah kamu meninggalkan kota ini, tidak pernah sedikitpun terlintas dalam pikiranku tentang kamu. Hingga suatu hari aku teringat— keramahanmu yang menyenangkan, tutur yang selalu hangat di telinga, dan kecerdasan yang meninggalkan jejak di ingatan.. Saat itulah aku sadar, mungk...

Serendipity🤍

      My favorite person, still you... November 1st, 2025 OMG, today is almost one year since I wrote about you last year. Now I finally know the answer after a long time of being your secret admirer. You have a girlfriend now, right? Or maybe not? But I think yes, because I know who she is. We’re in the same major, right? I guess her name is......... I don’t really know how I feel right now. I’m happy for you, of course!  She’s a good girl, and smart too—just like you. You’ll make a great couple. But on the other side, I can’t hide my feelings.  I’m sad because we can’t be close anymore. You can’t be my boyfriend, because I’m sure you two are serious and will get married soon :(

Doa Seorang Hati yang Merindukan Rumah🌻

Ya Allah… Yang maha mengetahui bahwa hati ini lelah tapi masih ingin percaya. Bahu ini selalu mencoba kuat, menanggung beban yang seharusnya bukan tugasku, tapi aku masih mau bertahan karena aku percaya Engkau tidak pernah tidur melihat perjuanganku. Ya Rabb… Aku ingin menikah, bukan karena iri pada orang lain, tapi karena aku rindu “rumah” — tempat di mana aku bisa tenang, di mana aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa takut dihakimi, tempat di mana aku bisa menangis tanpa dianggap lemah, tempat di mana cinta bukan sekadar kata, tapi juga perlindungan. Jika memang Engkau berkehendak, pertemukan aku dengan seseorang yang Engkau pilihkan, yang bisa membimbingku dengan lembut menuju jalan-Mu, yang menegur tanpa menyakiti, yang bekerja keras bukan demi dirinya, tapi demi kebahagiaan bersama. Berikan aku pasangan yang memahami bahwa istri bukan sekedar pelayan, yang harus mematuhi dan menerima semua perintah ataupun semua perlakuan tak adil. Berikan aku pasangan yang menjadikan istr...