Duniamu terlalu luas untuk aku yang mudah merasa cukup, jalanmu sudah cukup terang sedang aku baru memulai langkah ke arah sana, kamu suka tantangan sedangkan aku tidak boleh menentang keinginan mereka. Kamu senang berteman, aku pun sama, tapi sayangnya aku terlalu pencemburu saat baru mencintaimu.
Laki-laki lugu dan pendiam dengan tubuh tinggi serta berkulit putih itu diam-diam sudah memikat hatiku. Entah sejak kapan namun aku yakin bukan sejak awal kita bertemu. Cara ia berbicara begitu lembut dan sopan semakin membuatku mengaguminya dalam diam. Parasnya yang tampan tentu bisa membuat siapapun menyukainya. bagaimana tidak? Mata cokelat itu..Mata cokelat yang mampu menghipnotis siapa saja lawan bicaranya. Sorot mata yang begitu indah ketika dipandang, suaranya yang candu setiap kali ku sebut namanya: "kulan?" begitu ia menjawab. Suara itu yang membuatku seringkali bergumam dalam hati merayu Tuhan. "Tuhan.. ciptaanmu ini begitu indah, bolehkah dia yang aku miliki seutuhnya?". Meski seringkali aku dibuat kesal oleh sikapnya yang kurang peka dengan sekitar. Tapi siapakah dia sebenarnya? Seseorang yang juga mengagumiku dalam diamnya? Atau justru hanya aku sendiri yang mengagumi? Entahlah na...